Selasa, 05 Mei 2009

Mengatasi Autis

Autis sering menjadi perbincangan hangat di kalangan orangtua dan pakar kesehatan anak. Kurangnya informasi tentang ini sering membuat orangtua dicekam rasa takut, terutama jika mendapati anaknya memiliki tingkah laku aneh.

Autis adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak. Gangguan ini membuat anak tidak mampu berinteraksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri.

Gejala autis pada anak timbul sebelum usia 3 tahun. Pada sebagian anak, gejala-gejala itu sudah ada sejak lahir. Seorang ibu yang sangat cermat memantau perkembangan anaknya sudah akan melihat beberapa keganjilan sebelum anaknya mencapai usia 1 tahun.

Ada kemungkinan Autis disembuhkan, tergantung dari berat tidaknya gangguan. Di Indonesia ada 2 penyandang autis yang berhasil disembuhkan, dan kini dapat hidup normal dan berprestasi. Di Amerika, di mana penyandang autis ditangani secara lebih serius, persentase kesembuhannya lebih besar.

Sebelum/sembari mengikuti pendidikan formal (sekolah), anak autistik dapat dilatih melalui terapi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak antara lain:

Terapi Wicara: Untuk melancarkan otot-otot mulut agar dapat berbicara lebih baik.
Terapi Okupasi : untuk melatih motorik halus anak.
Terapi Bermain : untuk melatih mengajarkan anak melalui belajar sambil bermain.
Terapi medikamentosa/obat-obatan (drug therapy) : untuk menenangkan anak melalui pemberian obat-obatan oleh dokter yang berwenang.
Terapi melalui makan (diet therapy) : untuk mencegah/mengurangi tingkat gangguan autisme.
Sensory Integration therapy : untuk melatih kepekaan dan kordinasi daya indra anak autis (pendengaran, penglihatan, perabaan)
Auditory Integration Therapy : untuk melatih kepekaan pendengaran anak lebih sempurna
Biomedical treatment/therapy : untuk perbaikan dan kebugaran kondisi tubuh agar terlepas dari faktor-faktor yang merusak (dari keracunan logam berat, efek casomorphine dan gliadorphine, allergen, dsb)
Hydro Therapy: membantu anak autistik untuk melepaskan energi yang berlebihan pada diri anak melalui aktifitas di air.
Terapi Musik: untuk melatih auditori anak, menekan emosi, melatih kontak mata dan konsentrasi.

1 komentar:

  1. ndaa sekaliann cara nyembuhinn orangg sakidd jiwaa thaa neggg..
    kann banyagg itu sekarangg yg agag gila,,terlaluu gilaa,,dan sebagainyaa..
    akakakka..

    BalasHapus